Berbicara mengenai kearifan lokal, maka kita berbicara mengenai pandangan hidup yang berlaku di sebuah wilayah. Di Indonesia, kearifan lokal muncul dengan cara yang beragam, baik itu secara tradisional maupun modern. Bentuknya juga beragam, mulai dari ragam filosofi yang tak terlihat, sampai dengan ragam karya seni yang terlihat. Namun, khusus untuk artikel kali ini, kita akan berfokus pada kearifan lokal yang berfokus pada karya seni.
Berbicara karya seni, maka kita berbicara tentang keindahan. Kita berbicara tentang visual yang memanjakan mata, dari pandangan lalu turun ke hati. Kurang lebih begitulah cara visual bekerja untuk setiap pasang mata yang memandangnya. Karya seni adalah sesuatu yang dapat dinikmati secara abstrak, artinya hanya bisa dirasakan saja oleh masing-masing individu. Jika kita berbicara mengenai karya seni yang indah dan tidak indah, maka akan sedikit sulit untuk menentukannya. Kapan sesuatu disebut indah, dan kapan sesuatu disebut tidak indah?
Chathaulos sebagai karya seni
Suharto (2009) dalam jurnalnya yang membahas tentang penilaian karya seni rupa dan kerajinan, mengatakan bahwa penilaian karya seni dapat ditentukan dengan cara mempetimbangkan komponen, unsur, dan prinsip desain. Bentuk desain apa yang dihadirkan, dan prinsip desain apa yang digunakan sehingga karya seni ini bisa hadir. Jika melihat definisi ini, Chathaulos sepertinya sudah memenuhi aturan karya seni yang dapat dinilai dan diakui keberadaannya.
Pernah dengar Chathaulos kah sebelumnya? Atau baru tahu ulosnya saja?
Ya betul, Chathaulos adalah local brand dari sebuah custom ulos. Ulos adalah kain tradisional kebanggaan Batak. Belum banyak orang yang melihat peluang berbisnis fashion dari ulos, dan akhirnya, Chathaulos maju untuk meramaikan brand lokal yang sudah terlebih dahulu ada. Merancang dan menghasilkan baju tradisional maupun modern berbahan dasar ulos tentu menjadi tantangan sekaligus keindahan tersendiri. Tantangannya adalah bagaimana cara agar baju ulos ini bisa diterima oleh masyarakat luas? Tentu sangat menyenangkan bisa menjalankan bisnis yang bermula dari hobi, namun bagaimana caranya agar kita tetap menghasilkan untung yang memadai dari hobi yang dilakukan?
Salah satu hal yang membedakan antara hobi yang menghasilkan dan yang tidak menghasilkan adalah bagaimana kita menambah value kedalam hobi yang kita tekuni. Dalam kasus ini, Chathaulos adalah hobi yang menghasilkan karena rancangan baju dari Chathaulos tidak berakhir di sebuah desain baju saja.
Bagaimana Chathaulos berkembang?
Pemilihan ulos sebagai bahan dasar baju mungkin bisa menjadi salah satu pertimbangan dari kearifan lokal yang ingin dilestarikan secara turun temurun, dari generasi ke generasi. Chathaulos ingin hadir dan diterima oleh setiap kalangan. Kecintaan Martha Simanjuntak, founder Chathaulos, terhadap produk-produk lokal tentu saja tidak bisa dipisahkan dari kecintaan Atha, sapaan akrab Martha, terhadap fashion. Untuk meningkatkan value Chathaulos, maka diciptakanlah baju ulos yang sustainability atau keberlanjutan.
Mengutip dari situs Sampoerna Foundation, sustainable fashion adalah busana yang berkelanjutan. Produksi busana yang dilakukan tidak hanya memperhatikan lingkungan, namun juga memerhatikan orang-orang yang bekerja untuk memproduksi busana tersebut. Chathaulos mendukung slow fashion movement yaitu mengambil pandangan jangka panjang dan mempertimbangkan keseluruhan siklus hidup produk. Itu artinya, baju yang diproduksi oleh Chathaulos adalah baju berkualitas tinggi agar dapat bertahan lama dan mengurangi keinginan untuk membeli baju baru.
Mengapa penerapan sustainable fashion perlu dilakukan? Ada lima manfaat yang bisa didapatkan dari busana yang dibuat berdasarkan konsep sustainable fashion yaitu mengurangi dampak lingkungan, meningkatkan kesejahteraan sosial, mendorong inovasi dan kreativitas, menyokong ekonomi lokal, serta memperpanjang umur pakai pakaian. Dengan semua manfaat tersebut, sudah saatnya generasi muda juga peduli dengan sustainable fashion, karena hal tersebut bukan hanya sekedar tren, namun juga bagian dari langkah menuju masyarakat yang lebih peduli lagi dengan apa yang digunakan serta dampaknya bagi lingkungan di sekitarnya.
Bagaimana cara Chathaulos mendukung sustainable fashion?
Chathaulos memiliki sebuah gerakan yaitu mengurangi pembelian baju baru dengan cara membawa 3 pakaian bekas layak pakai. Tujuannya untuk apa? Tujuannya untuk didaur ulang dan dijadikan 1 pakaian baru. Jika ada sisa potongan atau kain, maka akan di-recycle menjadi kain, fabric baru, atau aksesoris seperti tas, belt, dan sebagainya.
Oleh karena itu, yuk jadi bagian dari revolusi fashion untuk orang-orang di sekitarmu!
Penulis: Lenia Iryani