Martha Simanjuntak adalah satu dari banyak perempuan Batak yang sangat mencintai budaya Indonesia, khususnya budaya Batak. Ke manapun beliau pergi, budaya Indonesia dan Batak akan selalu melekat pada dirinya, baik dari segi perilaku maupun penampilan. Oleh karena itu, personal branding adalah sesuatu yang wajib dimiliki dan diamalkan oleh setiap orang.
Atha, sapaan dari Martha Simanjuntak, sangat menyukai keindahan, baik secara visual maupun secara konsep. Keindahan secara visual, artinya Atha sangat menyukai segala sesuatu yang terlihat indah dipandang mata, dan keindahan tersebut memiliki filosofi yang dapat dipahami oleh orang lain. Keindahan secara konsep, artinya dari setiap karya yang tercipta memiliki makna dan tujuan yang berguna, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain yang melihatnya.
Martha Simanjuntak dan Purnama Sitompul via dokumentasi pribadi
Asal-muasal Chathaulos
Chathaulos adalah karya yang lahir dari kecintaan Atha terhadap budaya Batak dan kehidupan yang beliau jalani sekarang, baik kehidupan pribadi maupun kehidupan bersama keluarga. Ijuk Pangihot Ni Hodong, Ulos Pangihot Ni Holong, artinya adalah jika ijuk adalah pengikat pelepah pada batangnya, maka ulos adalah pengikat kasih sayang antar sesama. Atha memutuskan untuk memproduksi ulos secara custom, dan dikenal dengan tagline “cuma kamu yang punya”. Artinya apa? Artinya Atha percaya bahwa sebuah ulos dapat dibuat berdasarkan karakter dari orang yang menggunakannya. Pada akhirnya, ulos bukan hanya sekedar baju tradisional yang dipakai dalam upacara tertentu, melalui Chathaulos, ulos dapat melangkah lebih jauh sebagai baju tradisional yang dapat dipakai di berbagai situasi.
Didirikan pada bulan September 2019, melalui Chathaulos, Atha menginginkan kain ulos sebagai kain yang memiliki nilai estetika. Kain ulos yang dibuat oleh Chathaulos adalah kain yang dikerjakan oleh tangan-tangan terampil. Pengrajin Chathaulos memiliki semangat untuk mengenalkan kain ulos kepada masyarakat Indonesia sebagai kain yang bernuansa modern dan dapat dipakai di berbagai acara. Harapannya, dengan adanya Chathaulos, kain ulos semakin diterima dan dicintai oleh masyarakat Indonesia, lalu semakin berkembang sampai ke mancanegara, sebagai tanda bahwa kain ulos adalah salah satu identitas budaya Indonesia.
Pembuatan Chathaulos
Bagaimana Chathaulos diproduksi? Kain ulos dapat diolah menjadi pakaian yang dapat dikombinasikan dengan jenis kain apapun. Pakaian yang diproduksi Chathaulos adalah pakaian yang unik, fashionable, elegan, dan juga casual sehingga dapat dipakai oleh siapa saja dan kapan saja.
Pakaian yang diproduksi Chathaulos adalah pakaian yang menerapkan konsep zero waste fashion yaitu konsep yang digunakan untuk meminimalisir limbah kain. Tidak hanya pakaian, Chathaulos juga memproduksi hasil kerajinan tangan lain seperti tas, sepatu, dan aksesoris lainnya. Chathaulos tidak hanya memberdayakan bahan dari limbah kain, namun juga ikut memberdayakan pengrajin dan penenun agar menghasilkan kerajinan yang memiliki bahan baku, keterampilan, dan pemasaran terbaik.
Kelebihan lain yang dimiliki oleh Chathaulos adalah pemanfaatan teknologi dalam memasarkan produk dan membangun platform berbasis Android dan IOS.
Chathaulos Fashion Show via dokumentasi pribadi
Baru-baru ini, Chathaulos menyelenggarakan fashion show pertamanya dalam acara Wedding Batak Exhibition yang dilaksanakan pada tanggal 7-8 September 2024 di Gedung SMESCO, Jakarta. Acara ini juga bertepatan dengan ulang tahun Chathaulos yang ke-5 tahun. Tema desain yang diangkat dalam fashion show kali ini adalah “Transformation”, yaitu konsep yang memadukan antara elegansi, fungsionalitas, dan komitmen terhadap lingkungan. Koleksi ini dirancang dengan prinsip keberlanjutan, menampilkan pakaian yang tidak hanya elegan dan multifungsi, tetapi juga ramah lingkungan.
Kain ulos sebagai warisan budaya Batak, dibawakan kembali dalam bentuk pakaian yang dapat dikombinasikan dalam berbagai gaya. Pakaian-pakaian yang ditampilan dalam fashion show Chathaulos adalah pakaian-pakaian yang kaya akan makna dan dihasilkan dari dedikasi dan kreativitas yang dimilki oleh setiap pengrajin dan penenun yang ada di Chathaulos. Atha dan Chathaulos ingin membawa keindahan ulos ke panggung fashion modern yang dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat. Setiap desain dari pakaian ulos adalah cerita, dan setiap jahitan adalah bentuk cinta dari Chathaulos terhadap tradisi Batak. Kami ingin budaya Batak dapat diterima masyarakat melalui gaya yang ditampilkan dari pakaian yang dikenakan oleh model-model yang terlibat dalam fashion show Chathaulos.
Fashion show 5th anniversary Chathaulos dalam Wedding Batak Exhibition 2024 berlangsung selama kurang lebih satu setengah jam. Acara ini diisi oleh para penampil dan juga dihadiri oleh para tamu undangan spesial seperti keluarga inti, keluarga besar, kerabat, dan rekan kerja dari Martha Simanjuntak, serta masyarakat umum.
Dibuka oleh teaser Chathaulos dan sambutan dari Anastasia Simanjuntak selaku MC, acara berlangsung meriah dengan penampilan dari berbagai model yang menggunakan pakaian serta aksesoris dari Chathaulos. Fashion show ini juga semakin meriah dengan adanya MUSE Fashion Show yang dibawakan oleh Purnama Sitompul, Ketua Umum JPI (Jaringan Perempuan Indonesia). Fashion show ini menjadi salah satu penyemangat bagi para penggiat fashion lainnya untuk membawa semangat budaya tradisional yang dikemas modern, namun tidak lupa untuk menggunakan bahan dan konsep yang ramah lingkungan agar ke depannya semakin banyak lagi budaya daerah yang tampil dalam kancah fashion show nasional.
Penulis: Lenia Iryani